Kewirausahaan
adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang
dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan
kepuasan serta kemandirian personal.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter
(1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di
dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Ada 3 perilaku wirausahawan,
yaitu:
1. Wirausaha
yang memiliki inisiatif, yang berarti dengan indikator penuh energi, cekatan
dalam bertindak dan juga aktif.
2. Wirausaha
yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3. Memiliki
jiwa kepemimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya dan
tangguh dalam bertindak.
Inovasi
adalah kunci penting seorang wirausahawan. Karakteristik
Wirausahawan Menurut McClelland yaitu:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan realistis
• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrato
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan realistis
• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrato
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi
pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch). n-ACH adalah
motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. Kebutuhan
untuk berafiliasi (n Afil). Kebutuhan untuk
Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk
berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3. Kebutuhan
untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku
dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku
demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang
usaha baru yaitu:
-
Kebutuhan akan sumber penemuan.
- Hobi
atau kesenangan pribadi.
- Mengamati
kecenderungan-kecenderungan.
- Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
- Mengapa
tidak terdapat ?.
- Kegunaan
lain dari barang-barang biasa.
- Pemanfaat
produk dari perusahaan lain.
Unsur
dasar analisa pulang pokok :
a. Biaya
tetap
b.
Biaya variable
c.
Biaya total
d.
Pendapatan total
e.
Keuntungan
f.
Kerugian
g.
Titik pulang pokok
Bentuk
kepemilikan perusahaan:
1. Pemilikan
tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang Pemilik tidak perlu membagi laba.
2. Perusahaan
persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Perseroan terbatas.
Keuntungan
utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
- Kewajiban
terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang Saham sebuah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan
potensial yang “terbatas” tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan
terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam
usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan
di saham perusahaan.
- Masa
hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari
pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal
(ekonomi), yang dapat menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam
jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi
subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode
pertengahan, ketika Tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang
tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim
ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain
- Efisiensi
manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang
efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan
orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya
pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas
Pokok dan fungsi masing-masing.
Keuntungan
Perusahaan Perorangan:
1. Keuntungan
menjadi milik sendiri
2.
Mudah mendirikannya
3.
Tidak perlu berbadan hokum
4.
Rahasia perusahaan terjamin
5.
Biaya organisasi rendah, karena
organisasi tergolong sederhana
6.
Aktifitasnya relatif simple
7.
Manajemen fleksibel
Kekurangan
Perusahaan Perorangan:
1. Modal
tidak terlalu besar
2.
Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset
perusahaan
3.
Perusahaan sulit berkembang karena
kurangnya ide-ide
4.
Pengelolaan tergantung kemampuan si
pemilik
5.
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
6.
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
7.
Keuntungan
perusahaan persekutuan:
1. Permodalannya
lebih besar dari perusahaan perorangan
2.
Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3.
Pengelolaan lebih mudah dan profesional
karena banyak pengelolanya
4.
Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangan perusahaan persekutuan:
1. Kerahasiaan
perusahaan tidak terjamin
2. Mudah
terjadi konflik antar pemilik modal
3. Adanya
pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia:
1. Perekrutan
karyawan
Penarikan
tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong.
2.
Seleksi calon karyawan
Seleksi
tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang
tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga
jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan
disewa.
3. Pelatihan
karyawan
Pelatihan
karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada
karyawannya.
4. Penilaian
hasil kerja
Penilaian
tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan
yang diharapkan atau belum.
Tahap-tahap
proses seleksi:
- Penyaringan
Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
- Wawancara
Pendahuluan
- Tes
Kecerdasan (intelegence)
- Tes
Bakat (Aptitude)
- Tes
Kepribadian (Personality)
- Rujukan
Prestasi (Performance References)
- Wawancara
Dianostik
- Pemeriksaan
Kesehatan
- Penilaian
Pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar