Rabu, 21 Oktober 2015

Kewirausahaan



Kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Ada 3 perilaku wirausahawan, yaitu:
1.    Wirausaha yang memiliki inisiatif, yang berarti dengan indikator penuh energi, cekatan dalam bertindak dan juga aktif.
2.    Wirausaha yang mengorganisir mekanisme sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
3.    Memiliki jiwa kepemimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak.
Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan. Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland yaitu:
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktivitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Keterampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang

Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan realistis
• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrato

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu:
1.    Kebutuhan untuk berprestasi (nAch). n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.    Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil). Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow). Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru yaitu:
-  Kebutuhan akan sumber penemuan.
-  Hobi atau kesenangan pribadi.
-  Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
-  Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
-  Mengapa tidak terdapat ?.
-  Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
-  Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.    Biaya tetap
b.    Biaya variable
c.    Biaya total
d.   Pendapatan total
e.    Keuntungan
f.     Kerugian
g.    Titik pulang pokok
Bentuk kepemilikan perusahaan:
1.    Pemilikan tunggal / perseorangan (firma) : Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang Pemilik tidak perlu membagi laba.
2.    Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Perseroan terbatas.

Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas adalah:
-       Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang Saham sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang “terbatas” tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
-       Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas Modal (ekonomi), yang dapat menjadi Investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran. Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika Tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan mengumpulkan biaya Feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain
-       Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan Ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas Pokok dan fungsi masing-masing.
Keuntungan Perusahaan Perorangan:
1.    Keuntungan menjadi milik sendiri
2.     Mudah mendirikannya
3.    Tidak perlu berbadan hokum
4.    Rahasia perusahaan terjamin
5.    Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
6.    Aktifitasnya relatif simple
7.    Manajemen fleksibel

Kekurangan Perusahaan Perorangan:
1.    Modal tidak terlalu besar
2.    Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
3.    Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide
4.    Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
5.    Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
6.    Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
7.     
Keuntungan perusahaan persekutuan:
1.    Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan
2.    Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3.    Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena banyak pengelolanya
4.    Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangan perusahaan persekutuan:
1.    Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
2.    Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
3.    Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab

Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia:
1.    Perekrutan karyawan
Penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan
sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali
terdapat posisi yang kosong
.
2.    Seleksi calon karyawan
Seleksi tenaga kerja adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.    Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.    Penilaian hasil kerja
Penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Tahap-tahap proses seleksi:
-       Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
-       Wawancara Pendahuluan
-       Tes Kecerdasan (intelegence)
-       Tes Bakat (Aptitude)
-       Tes Kepribadian (Personality)
-       Rujukan Prestasi (Performance References)
-       Wawancara Dianostik
-       Pemeriksaan Kesehatan
-       Penilaian Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar